Selasa, 27 November 2012

AutoCAD Shortcut Key (2D)

MODIFY :

KODE KETIK / PERINTAH / FUNGSI

E = ERASE (Menghapus)
CO = COPY (Mengcopy)
MI = MIRROR (Mencerminkan object menjadi object baru dg posisi terbalik)
O = OFFSET (Menciptakan suatu object gambar yang sejajar dan menyerupai)
AR = ARRAY (Memperbanyak suatu object secara vertikal dan horizontal)
M = MOVE (Memindahkan posisi object)
RO = ROTATE (Memutar gambar)
SC = SCALE (Membuat Skala Gambar)
S = STRETCH (Memperpanjang object / garis)
TR = TRIM (Memotong)
EX = EXTEND (Memperpanjang object garis ke object lain)
BR = BREAK (Memotong garis polyline sesuai yang kita kehendaki)
J = JOINT (Menyambung antara 2 garis menjadi satu kesatuan (polyline))
CHA = CHAMFER (Memotong miring garis yang berpotongan)
F = FILLET (Menyambung antara 2 garis yang berbeda sudut)
X = EXPLODE (Memisahkan Object Polyline)
LEN = LENGTHEN (Memotong garis polyline sesuai yang kita kehendaki)

DLI = DIMLINEAR (Membuat Dimensi horizontal dan vertikal)
DOR = DIMORDINATE (Membuat Dimensi Koordinat)
DRA = DIMRADIUS (Membuat dimensi sudut derajat )
DDI = DIMDIAMETER (Membuat Lingkaran sesuai diameter yang dikehendaki)
DCO = DIMCONTINUE (Meneruskan Dimensi)
DCE = DIMCENTER (Membuat dimensi, dimulai dari center / tengah)
DED = DIMEDIT (Mengedit dimensi DIMTED *DIMTEDIT Mengubah posisi tulisan dimensi)
D = DIMSTYLE (Memodifikasi bentuk dimensi)
LT = LINETYPE (Tipe2 garis)
LA = LAYER (Susunan Nama dan jenis2 garis)

DI = DIST (Mengetahui Jarak)
AA = AREA (Mengetahui Luasan suatu area)
LS / LI = LIST (Mengetahui Luasan Area)
MASSPROP = MASS PROPERTY Menyambung antara 2 garis menjadi satu kesatuan (polyline)

SOLID EDITING :

KODE KETIK / PERINTAH / FUNGSI

UNI = UNION (Menggabungkan dua Object yang bersinggungan)
SU = SUBTRACT (Memotong dua object yang bersinggungan (bag.luar object) )
IN = INTERSECT Memotong dua object yang bersinggungan (bag.dalam object))
EXT = EXTRUDE Membuat object polyline dua dimensi menjadi tiga dimensi

DRAW :

KODE KETIK / PERINTAH / FUNGSI

L = LINE (Membuat Garis)
PL = PLINE (Membuat garis yang menyatu)
POL = POLYGON (Perintah untuk membuat gambar segi banyak)
A = ARC (Membuat Garis melingkar)
C = CIRCLE (Membuat lingkaran)
SPL = SPLINE (Membuat garis melengkung)
EL = ELLIPSE (Membuat lingkaran bentuk elips)
PO = POINT (Membuat point / titik koordinat)
H = HATCH (Jenis2 tekstur permukaan suatu bidang)
REG = REGION (Menampilkan gambar / object)
REC = RECTANGLE (Membuat kotak persegi)
ML = MLINE (Membuat garis sekaligus dua sejajar)
DO = DONUT (Membuat lingkaran)
HE = HATCHEDIT (Mengedit tekstur permukaan MT *MTEXT Membuat teks / nama gambar)
PE = PEDIT (Perintah mengubah garis patah menjadi melengkung)
SPE = SPLINEDIT (Mengedit garis lengkung spline)
ED = DDEDIT (Mengedit teks)

STANDART :

KODE KETIK / PERINTAH / FUNGSI

MA = MATCHPROP (Perintah untuk menyamakan layer suatu object)
B = BLOCK (Membuat group gambar)
P = PAN (Menggeser layar object)
Z = ZOOM (Memperbesar view object)
RE = REGEN (refresh object)
REA = REGENALL (refresh object secara keseluruhan)
I = INSERT (memasukkan object lain kedalam format dwg (autocad))
PU = PURGE (menghapus file - file tidak terpakai / rusak yang berada dalam object)
TO = TOOLBAR (Icon - icon dalam layar autocad)
OS = OSNAP (menentukan koordinat object)
OP = OPTIONS (penyusunan layar sebelum menggambar)
DIV = DIVIDE( Memotong garis)

Kamis, 08 November 2012

menggambar detail pondasi batu kali

Menggambar Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/Batu Kali


Pondasi merupakan elemen bangunan yang sangat penting, karena digunakan sebagai landasan dari bangunan di atasnya. Dan menjamin mantapnya kedudukan bangunan. Pondasi tidak boleh sama sekali mengalami perubahan kedudukan atau bergerak, dalam
arti bergerak secara mendatar ataupun tegak.
Untuk merencanakan suatu pondasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a.    Konstruksi harus kuat dan kokoh untuk mendukung bangunan di atasnya.
b.    Berat sendiri bangunan termasuk berat pondasinya.
c.    Beban berguna
d.    Bahan yang dipakai untuk konstruksi pondasi harus tahan lama dan tidak mudah hancur, sehingga diharapkan bila terjadi kehancuran bukan karena pondasinya yang tidak kuat.
e.    Hindarkan pengaruh dari luar, misalnya kondisi dari air tanah maupun cuaca baik panas maupun dingin.
f.     Pondasi harus terletak pada dasar tanah yang keras, sehingga kedudukan pondasi tidak mudah bergerak baik ke samping, ke bawah maupun terguling.
g.    Pondasi yang menerima beban berbeda harus dibuat terpisah.

Pada garis besarnya pondasi dapat dibagi menjadi 2 jenis:

a)    Pondasi langsung yaitu apabila pondasi tersebut langsung di atas tanah keras.
b)    Pondasi tidak langsung yaitu apabila pondasi tersebut terletak di atas suatu rangkaian yang menghubungkan dengan lapisan tanah keras.

Pondasi Pasangan Batu Kali

Pondasi yang bahannya dari batu kali sangat cocok, karena bila batu kali ditanam dalam tanah kualitasnya tidak berubah. Dan pada umumnya bentuk pondasi batu kali dibuat trapesium dengan lebar bagian atas paling sedikit 25 cm. Sedangkan untuk lebar bagian
bawah trapesium tergantung perhitungan dari beban di atasnya, tetapi pada umumnya dapat dibuat sekitar 70 – 80 cm. Batu kali yang dipasang hendaknya sudah dibelah dahulu besarnya kurang lebih 25 cm.
Pada dasar konstruksi pondasi batu kali diawali dengan lapisan pasir setebal 5 – 10 cm guna meratakan tanah dasar, kemudian dipasang batu dengan kedudukan berdiri (pasangan batu kosong) dan rongga-rongganya diisi pasir secara penuh sehingga kedudukannya menjadi kokoh dan sanggup mendukung beban pondasi di atasnya. Susunan batu kosong yang sering disebut aanstamping dapat berfungsi sebagai pengaliran (drainase) untuk mengeringkan air tanah yang terdapat disekitar pondasi.
Agar pasangan bahan pondasi tidak mudah rusak atau basah akibat air tanah, maka bidang pada badan pondasi diplester kasar (beraben) setebal ± 1.5 cm dengan adukan seperti spesi yang dipakai pada pasangan. Bila pada lapisan dasar tanah untuk pondasi mengandung pasir atau cukup kering maka tidak diperlukan pasangan batu kosong
tetapi cukup dengan lapisan pasir sebagai dasar dengan ketebalan ± 10 cm yang sudah dipadatkan. Lapisan ini dapat berfungsi sebagai alat pengaliran atau pengeringan (drainase).

contoh detail pondasi batukali

 

gambar instalasi listrik

symbol untuk instalasi listrik


diagram instalasi listrik


 contoh gambar instalasi listrik






Simbol-Simbol Bahan Bangunan



Simbol-Simbol Bahan Bangunan

Arsiran atau rendering sesuai dengan macam bahan.






 

Spesifikasi ukuran kayu bangunan rumah dan gedung

SPESIFIKASI
UKURAN KAYU UNTUK BANGUNAN RUMAH DAN GEDUNG
SNI 03-2445-1991


RUANG LINGKUP :

Spesifikasi ini mencakup ketentuan ukuran kayu gergajian yang ada di pasaran untuk
dipakai dalam pembuatan bangunan rumah dan gedung.

RINGKASAN:

Kayu bangunan adalah kayu olahan yang diperoleh dengan jalan mengkonversikan kayu
bulat menjadi kayu berbentuk balok, papan atau bentuk-bentuk yang sesuai dengan
tujuan penggunaannya.

• Ukuran nominal kayu untuk bangunan, tebal dan lebar minimal (10x10) mm, (10x30)
mm, (20x30) nm, sampai (120x120) mm, (25x30) mm, (30x30) nm, (30x50) mm,
(60x80) mm, (60x100) mm, 60x120)mm, (80x80) mm, (80x100) mm, 120x120) mm.
• Ukuran kayu berdasarkan penggunaan (Tabel):
• Ukuran panjang nominal (m): 1; 1.5; 2; 2.5; 3; 3.5; dst 5.5.
• Ukuran untuk bangunan rumah dan gedung:
   -Kusen pintu dan jendela (mm): 60 (100, 120, 130, 150) ; 80 (100, 120, 150)
   - Kuda-kuda (mm): 80 (80, 100, 120, 150, 180), 100 (100, 120, 150, 180)
   -Kaso (mm) : 40x60; 40x80; 50x70.
   -Tiang balok (mm) :80 (80, 100, 120); 100 (100, 120; 120 (120, 150).
   -Balok antar tiang (mm): 40 (60, 80); 60 (80, 120, 150); 80 (120, 150, 180), 100 (120, 150).
   - Balok langit (mm): 80 (120, 150, 180, 200); 100 (150, 180, 200).
• Toleransi ukuran panjang kayu ditetapkan berdasarkan ukuran nominal 100 mm dan
toleransi ukuran tebal dan lebar kayu ditetapkan 0-15 mm dari ukuran nominal.
• Ketentuan kadar air kayu adalah ukuran kayu gergajian dalam keadaan kering udara,
maksimum 23%, kecuali untuk kusen daun pintu, daun jendela, jelusi dan elemen
lainnya mempunyai kadar air maksimum 20%




gambar tampak rumah T40/102

Menggambar Tampak

Tampak adalah wujud bangunan secara dua dimensi yang terlihat dari luar bangunan.
Fungsi gambar tampak antara lain untuk menunjukkan:

- dimensi bangunan
- proporsi
- gaya arsitektur
- warna & material
- estetika

Karena digambar secara dua dimensi, pada gambar tampak kemungkinan akan ada beberapa bagian bangunan yang ukurannya menjadi tidak sesuai dengan ukuran yang sebenarnya (sesuai skala), yakni garis atau bidang yang tidak sejajar dengan bidang gambar. Untuk arah pandang sendiri tidak tergantung pada suatu patokan yang pasti. Bisa jadi gambar tampak dinamai sesuai dengan arah mata angin (tampak utara, tampak timur, dll.) atau dinamai sesuai view tertentu seperti tampak dari danau, tampak dari jalan raya, dsb. Selain itu bisa juga diberi nama tampak A, tampak B, dst. Sesuai keinginan dari sang arsitek yang ditentukan pada denah.

contoh gambar tampak


gambar denah type 40/104

Menggambar denah

Denah adalah tampak atas bangunan yang terpotong secara horizontal setinggi 1m dari ketinggian 0.00 sebuah bangunan dengan bagian atas bangunan dibuang/dihilangkan.

Fungsi denah antara lain untuk menunjukkan:

- fungsi ruang
- susunan ruang
- sirkulasi ruang
- dimensi ruang
- letak pintu dan bukaan
- isi ruang
- fungsi utilitas ruang (air, listrik, AC, dll.) pada denah-denah tertentu

Pada gambar denah presentasi, biasanya bagian dinding yang terpotong hanya diblok dengan warna hitam, sementara kolom diberi warna putih untuk pembedaan. Sedangkan, pada gambar teknik untuk pekerjaan lapangan, bagian yang terpotong tersebut perlu dilengkapi dengan notasi material sebagai pedoman pengerjaan.

Untuk ketebalan, bagian yang terpotong digambar dengan garis yang lebih tebal. Furnitur dalam ruangan, kecuali tingginya melebihi 1m dari level 0.00 yang ditentukan, digambar dengan garis yang lebih tipis

contoh gambar denah T40/104